Beberapa hari yang lalu aku berkumpul dengan beberapa teman lama, cerita-cerita, tiba-tiba aja nyambungnya ke cerita tentang Tenggarong Seberang (Kabupaten Kutai Kartanegara) yang sekarang sudah jadi daerah pertambangan. Salah satunya Desa Mulawarman tempat KKN ku sekitar tahun 2004, waktu aku KKN disana, tempatnya bagus, daerah pedesaan, sawahnya dimana-mana, terbentang luas sepanjang mata memandang, kehidupan penduduknya sebagian besar petani, sebagian lagi pengusaha chainsaw dan lain-lain, kebanyakan suku Jawa.
Masih belum banyak yang punya motor, hanya ada beberapa orang yang punya mobil yang salah satunya dijadikan angkutan umum bagi masyarakat yang mau ke kota. Itupun operasinya hanya seminggu dua kali.
Setelah aku selesai KKN, masih keep contact dengan beberapa penduduk terutama yang anak sekolahnya. Pernah satu hari ada yang datang kerumah, wah aku kaget didatengin, senang dikunjungi, yang datang namanya Imam, ngomongnya masih kental banget Jawa nya dan ketawanya lucu, kami cukup akrab sama dia. Waktu KKN dia masih SMP, pas datang kerumah sudah SMA, dia cerita kalau sekarang di desanya sudah punya motor semua (pada saat dia kerumah juga sudah pakai motor baru, dan penampilannya sudah tambah keren hhehe), Katanya karena sawah-sawah dibeli sama perusahaan tambang, jadi kaya mendadak. Dia pun mengungkapkan keinginannya untuk kuliah, aku sangat mendukung dan bersedia membantu. Tapi sampai dia lulus aku tidak lagi mendengar kabarnya. Aku kehilangan kontak, karena nomor Hp nya tidak bisa dihubungi, padahal aku tidak ada ganti nomor baru, aku selalu menunggu kabar dari dia.
Sekarang tahun 2011, temanku yang tinggal di daerah Tenggarong Seberang bilang, Desa Mulawarman sudah tidak ada lagi, penduduknya terusir oleh tambang (mungkin berlebihan, tapi sepertinya iya), awalnya banyak yang jadi kaya, tapi karena kaya mendadak tidak bisa mengelola uang, akhirnya habis percuma, dan kembali miskin, untuk bertani mereka harus mencari daerah lain karena sudah tidak ada lahan lagi, hanya sebagian yang bisa mengelola keuangannya. Aku jadi sedih dengarnya.
Dari yang kubaca dikoran, sebagian sawah-sawah disana sudah terendam banjir akibat pertambangan belum lagi pencemaran limbah, memang di Kabupaten Kutai Kartanegara banyak sekali Ijin Pertambangan nya, dan intinya Kalimantan Timur sudah dikelilingi oleh pertambangan, padahal dampak buruknya lebih banyak dari keuntungannya. Yang untung ya yang punya tambang, setelah diambil semua, perusahaan pergi begitu saja dan lupa sama janji-janjinya untuk reklamasi, tidak heran hujan sedikit sudah banjir dimana-mana. Tapi sayangnya pemerintah seolah tidak bernyali. Janji kampanye akan memperbaiki lingkungan, tapi nyatanya? Seperti kacang lupa kulitnya.
Teman-teman LSM yag konsen pada lingkungan sudah banyak bersuara dan memberikan bukti otentik akan kerusakan yg terjadi, dan tidak pernah bosan untuk berjuang demi kebaikan lingkungan. Terus lawan kawan, perjuangan belum berakhir.
OHHH...hantu tambang itu kek gitu ya?
BalasHapusyah namanya orang kaya mendadak sih mbak
susah kalo gitu, kagetan jadi managementnya nggak keruan
baru tau namanya itu hantu tambang
BalasHapus@itik bali dan @cerpenis : itu sebutan dari aku aja, habisnya sebel, merugikan aja kerjanya
BalasHapus