Minggu, 18 September 2011

first flanel


Hari minggu ini aku sudah putuskan untuk mulai buat kreasi flanel, dari beberapa tutorial yang aku baca dari punya mba sunflo, buat bunga matahari yang paling mudah, jadi aku buat bunga matahari aja, kebetulan keponakan-keponakan datang, eh mereka minta dibuatkan satu-satu dengan inisial namanya masing-masing, jadi sekalian deh berkreasi. Ini nih hasilnya…



ngga terlalu buruk kan sebagai pemula..:)
eh ada strawbery muncul satu, hasil coba-coba juga nih hehe…

Sabtu, 17 September 2011

it's about "monyong"

Waktu kuliah aku punya “geng” di kelasku, kami berenam, cewe-cewe semua, namanya “monyong crue” disingkat MC. Terdiri dari aku, dayah, indri, jumasni, heny dan indah. Kumpul berenam secara nggak sengaja, (aku, indri dan dayah asli samarinda dan tinggal sama ortu), sedangkan yang lainnya nge-kos. Ceritanya waktu menunggu jeda kuliah selanjutnya, heny ngajak nunggu dikosnya aja, semenjak itu kami jadi sering ber enam, dan tercetuslah ‘monyong crue”. Mungkin pada berkerut jidat, kok namanya “monyong”, aku sendiri bingung kenapa diberi nama begitu. Awalnya sih ada yang ngga setuju karena kesannya ngolok, tapi yang lain menengahi diganti aja maknanya bukan monyong yang sebenarnya, jadi “monyong” di antara kami artinya “sayang”, jadi kalo salah satu ada manggil misalnya “yayu monyong”, artinya “yayu sayang”.
Jadi aku dan yang lain kalo dipanggil monyong pasti noleh, dan ngga pernah marah, karena kami menganggap dipanggil “sayang”, maksudnya ini sayang sebagai teman. Teman-temanku yang lain selain monyong juga tau masalah ini, jadi mereka seneng banget manggil aku “yayu monyong”, padahal maksud mereka ngolok, tapi aku sih asik-asik aja hehe, malah kalo maksud mereka bilang aku monyong karena kesal, ya aku tetep asik-asik aja, misalnya mereka bilang “dasar yayu monyong”, trus aku jawab “kan aku memang monyong” sambil senyum lebar, jadi aku nggak kesal hehehe…

Pernah waktu itu aku udah dikampus depan kelas, trus di seberang sana, sekitar 10 meter lah aku lihat heny dan indah jalan berdua menuju perpustakaan, aku panggil mereka agak berteriak “HENY, INDAH” eh mereka berdua nggak noleh, cuek aja… trus aku panggil lagi “MONYONG” keduanya langsung noleh. Jadi begitulah, telinga kami sudah terbiasa, dengan panggilan “monyong”. Kalo manggil2 juga bukan nama, tapi “nyong, monyong”…..

Kami menetapkan tanggal 1 oktober 2001 sebagai awal dari persahabatan kami, karena kami mulai dekat sekitar bulan tersebut diawal-awal semester pertama, ya sudah aku sih ikut aja. Jadi setiap tanggal 1 oktober kami ulang tahun, dirayainnya dengan bertukar kado, jadi masing2 dari kami harus menyiapkan satu buah kado dengan nominal yang sudah ditentukan, kadonya terserah tapi nilainya harus sesuai dengan yang sudah disepakati, awalnya kami menetapkan kado dengan nilai Rp 10.000, maklum banyak anak kos, dan yang nggak kos juga ngos-ngosan hehe…

Jumat, 16 September 2011

rencana kreasi flanel


Beberapa hari ini aku suka cari-cari gambar yang berbau kerajinal flanel, wuih....gambarnya bagus-bagus, trus juga lucu-lucu, gemes liatnya, jadi pengen tau cara buatnya.
kebetulan ketemu beberapa blog yang menulis tentang flanel, pokoknya gambarnya bagus2, tapi nggak semua ada yang ngasi tau gimana cara buatnya. Nah aku ketemu salah satu blog yang menulis tentang kreasi flanel, ini nih blognya mba sunflo, aku belum kenalan sih, tapi aku sering berkunjung, lihat-lihat hasil karyanya, dan mengcopy cara buatnya. Lihat kreasi yang lucu-lucu jadi pengen buat juga, jadi aku memutuskan untuk membeli bahan-bahannya, sebagian aku sudah punya, kecuali kain flanelnya dan beberapa barang lainnya. Akhirnya berburu bahan-bahan. Trus ntar mau dicoba ah… mudahan bukan hanya lagi pengen aja, kali aja bisa jadi usaha tambahan hehe…

Ini nih bahan-bahan yang aku siapkan. Tentu saja kain flanel, aku belum yang ukuran 25cm x 25cm, harganya Rp 2.000 selembar, jadi aku beli beberapa warna agak banyak, gunting, lem, benang, jarum, manik-manik, dakron dan lainnya. untuk benang kebetulan kakakku seorang penjahit, so pasti ada banyak yang gratisan dong hehe....
 

kain flanel, dakron, benang dkk, manik2 dan gantungan kunci + jarum

Untuk prakteknya besok deh kayaknya hahaha… mulai kambuh malasnya, padahal baru mulai, semoga berhasil…

Kamis, 01 September 2011

keket dan kokot

 Sekarang dirumahku ada dua kucing, sekilas persis sama dengan si keket, karena kucingku namanya keket jadi kucing baru ini kuberi nama kokot, dalam bahasa banjar “kokot” artinya peniti, ngga ada maksud apa-apa, hanya untuk membedakan aja. 

mereka berdua ngikutin aku terus, soalnya udah tau mau dikasi makan
aku belum pernah melihat kucing senyum selain digambar
Awalnya si kokot ini sering mondar-mandir diteras dekat dapur, eh lama-lama dia masuk ke dapur, karena sering meong-meong, jadi kuberi makan juga, itulah kesalahan terbesarku, kalau kucing sudah dikasi makan besok-besok dia balik lagi. ternyata itu benar, tapi sebenarnya karena aku suka kucing, jadi kucing mana aja yang singgah kerumah pasti kuberi makan, asal-usul si keket kan gitu juga, gara-gara mamanya si keket datang dan kuberi makan akhirnya dia tinggal dirumah sampai si keket lahir, keketnya besar eh malah mamanya pergi. Sebenarnya banyak kucing-kucing yang mondar-mandir dirumah, mulai dari yang warna putih, hitam, kuning kecoklatan, sampai si kokot ini, seringnya pasti berkelahi sama si keket, tapi si keket ini penakut, sebel juga sih, kucing cowo kok takut, abisnya lawannya lebih gede dari dia haha…
kalau sudah ada kucing lain yang lebih besar cuma dilawan sebentar, trus langsung kabur masuk kedalam rumah, sembunyi dibawah lemari. Dasar si keket penakut.

ini mereka kupaksa untuk dekat-dekat

Serunya kucing kalo kelahi, pasti meongnya kenceng trus bulunya pada berdiri semua, hehe…lucu, ini momen yang paling kusuka. Cara untuk membubarkan mereka gampang, siram aja pake air, langsung deh pada kabur hehe…keket dan kokot juga nggak akur, mereka seperti orang musuhan, kalo di dapur cuek-cuekan, nggak mau deket-deketan, mungkin karena sama-sama jantan, jadi merasa saingan, entahlah, ini cuma analisaku aja ..